Etnobotani Tanaman Pangan Lokal Kampung Adat Banceuy

Picture of Genbinesia
Genbinesia

Exploring The Living Thing from Molecule to Biosphere

 

Hubungan antara manusia dan tumbuhan sudah terjalin sejak masa prasejarah melalui pemanfaatan. Hal ini yang menjadikan hubungan keduanya menjadi tak lekang oleh waktu, bersifat universal, dan sarat akan makna. Hingga saat ini, hubungan antara manusia dan tumbuhan masih terus berlangsung. Akan tetapi, adanya perbedaan wilayah dan budaya, akan membuat perbedaan spesies tumbuhan hingga cara pemanfaatannya. Adapun suatu spesies tumbuhan yang sama akan berbeda pemanfaatannya jika diterapkan pada wilayah yang berbeda.

Indonesia merupakan negara yang tidak hanya kaya akan keanekaragaman hayati, tetapi juga keanekaragaman budaya. Salah satu masyarakat terbesar yang ada di Indonesia adalah masyarakat Sunda. Masyarakat ini tinggal mendiami Pulau Jawa di bagian barat. Masyarakat Sunda dikenal dengan budayanya dalam mengonsumsi tanaman sebagai bahan pangannya sehari-hari yang disebut lalapan. Selain itu, berbagai praktik seperti upacara adat dan lain sebagainya masih kerap diterapkan serta dilaksanakan tanpa terkecuali menggunakan tanaman. Salah satu masyarakat adat Sunda di Jawa Barat yaitu Masyarakat Adat Banceuy yang terletak di Kabupaten Subang. Masyarakat Adat Banceuy yang tinggal di Kampung Adat Banceuy masih memegang teguh adat-istiadat dan budaya serta masih dipraktikan hingga saat ini.

Keterpaduan disiplin ilmu keanekaragaman hayati khususnya tanaman dan kebudayaan dapat dikemas dalam suatu keilmuan Etnobotani. Melalui pengetahuan yang komprehensif serta pemaparan yang sistematis, “Etnobotani Tanaman Pangan Lokal Kampung Adat Banceuy” merupakan suatu karya yang informatif yang memperkenalkan pembaca kepada kebudayaan Kampung Adat Banceuy melalui pangan. Berbagai tanaman pangan lokal selain dikonsumsi, ternyata juga dimanfaatkan sebagai tanaman pangan fungsional hingga dalam berbagai upacara adat. Buku ini merupakan kolaborasi antara peneliti dari Yayasan Generasi Biologi Indonesia yang melanjutkan studinya di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada dengan seorang guru besar di bidang Taksonomi Tumbuhan dan Etnobotani di Fakultas Biologi UGM. 

Buku ini menghadirkan sebuah pandangan komprehensif dan merangkum penelitian yang kompleks mulai dari aspek botani, kebudayaan, pangan fungsional, upacara adat, etnobotani, produk pangan olahan/turunan, analisis proksimat, hingga kuliner khas Kampung Adat Banceuy yakni sambal papagan. Setiap halaman pada buku ini dipenuhi dengan informasi bahasa yang jelas dan mudah dipahami sehingga menjadikannya sumber yang sangat berharga bagi peneliti, botanis, budayawan, dan siapa saja yang tertarik pada bidang botani maupun etnobotani.

Penulis memberikan perhatian khusus pada spesies tanaman pangan lokal, cara pemanfaatannya, organ apa saja yang dimanfaatkan, pemanfaatan lain selain sebagai bahan pangan yaitu berupa pangan fungsional yang memiliki khasiat pada kesehatan, upacara adat, dan hubungan tanaman dengan kebudayaan serta kehidupan Masyarakat Adat Banceuy. Kekayaan informasi yang disajikan tidak hanya penting bagi komunitas ilmiah, tetapi juga bagi pendidikan dan kesadaran publik mengenai pentingnya pelestarian lingkungan. Buku ini merupakan suatu hasil bahwa ilmu pengetahuan dan pendidikan adalah kunci dalam upaya konservasi alam hingga budaya. “Etnobotani Tanaman Pangan Lokal Kampung Adat Banceuy” adalah buku yang esensial bagi siapa saja yang peduli dengan pelestarian alam dan budaya.

 

Spefifikasi Buku

  • Penulis: Reza Raihandhany & Purnomo
  • Bidang: Botani
  • ISBN: dalam proses
  • Ukuran: 15 x 23
  • Halaman: xx + 130
  • Tahun Terbit: 2025
  • Penerbit: Generasi Biologi Indonesia

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *