Generasi Biologi Indonesia Menjadi Tenaga Ahli Pembibitan Tumbuhan Ramah Air Di Lereng Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah

Picture of Genbinesia
Genbinesia

Exploring The Living Thing from Molecule to Biosphere

 

Balai Tahura KGPAA Mangkunagoro I bekerjasama dengan PT. Pertamina Patra Niaga DPPU Adi Sumarno menyelenggarakan Kegiatan Bimbingan Teknis Pembibitan yang diikuti oleh 20 peserta dari Kelompok Tani Hutan Tambak Indah di Dukuh Tambak, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kab. Karanganyar, Jawa Tengah pada Tanggal 15, 16, dan 18 Agustus 2022. Dalam kegiatan tersebut, Yayasan Generasi Biologi Indonesia ditunjuk sebagai narasumber dan tenaga ahli yang diwakili oleh Heri Santoso, M Badrut Tamam, dan Affan Ali Murtadlo.

Heri Santoso sedang memberikan materi di hari pertama

Pada hari pertama, para peserta diberikan pembekalan yang dilakukan langsung di lapangan sehingga masyarakat dapat berpartisipasi aktif selama kegiatan berlangsung. Adapun materi yang diberikan di antaranya adalah (1) daerah resapan dan rekayasa vegetatif, (2) pengenalan jenis-jenis tumbuhan ‘sahabat air’ beserta fungsinya, (3) eksplorasi bibit di alam. Materi Daerah resapan dan rekayasa vegetasi dapat dipahami secara baik oleh peserta. Peserta menjadi semakin memahami bagaimana dan apa saja yang dilalui oleh hujan sehingga menjadi sumber air; mengerti peran daerah resapan; serta mampu merancang vegetasi yang mampu meningkatkan debit air. Peserta mengerti kunci dari keberhasilan daerah resapan adalah membuat bagaimana air hujan dapat terinfiltrasi dengan baik ke dalam tanah. Materi Pengenalan jenis-jenis tumbuhan sahabat air beserta fungsinya juga berlangsung dengan baik. Peserta memahami bahwa tidak semua tumbuhan dapat ditanam untuk tujuan konservasi air, beberapa jenis tumbuhan malah menjadi ancaman keberadaan sumber air. Peserta berhasil mengidentifikasi manakala vegetasi di sekitarnya tidaklah ideal untuk keberlangsungan sumbernya sehingga dapat menyiapkan serangkaian skema yang sesuai.

Eksplorasi Bibit Tumbuhan Sahabat Air di Alam

Pada hari kedua, kegiatan eksplorasi bibit di alam yang dilakukan bersama masyarakat dengan menyusuri hutan desa. Jenis-jenis tumbuhan sahabat air disampaikan oleh pemateri dengan menunjukkan secara langsung bagaimana ciri morfologinya, cara preservasi tanaman, dan teknik perbanyakannya. Pada Hari Ketiga, kegiatan ini ditutup dengan pembuatan bedengan untuk penanaman benih, bibit cabutan, umbi, entres, dan klon dengan sebagai berikut: pinang Jawa (500 benih), jahe hutan (250 rumpun), pisang hutan (20 bonggol), kalagondang (200 klon), cale (50 anakan), lo (20 batang), kimeng (20 batang), awar-awar (30 batang), jambu alas (20 batang), kebak (200 batang), aren (200 biji), pasang (100 biji), dan sarangan (100 biji). Jumlah dan kriteria bibit yang belum tercapai akan dilengkapi di luar kegiatan ini. Kegiatan bimtek ini secara umum telah menciptakan kemandirian peserta dalam memitigasi sumber air desanya berbasis tumbuhan lokal. Tidak hanya itu saja, juga peserta dapat secara swadaya menyupayakan bibitnya dari sumber daya alam di lingkungannya secara bijak dan berkelanjutan.

Pembuatan benih bersama kelompok tani hutan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *